Perbandingan Tablet untuk Desainer Grafis: Samsung Galaxy Tab S10+ vs iPad Air M2
Bagi seorang desainer grafis atau ilustrator digital, memilih tablet bukan sekadar membeli gadget. Ini adalah tentang memilih "kanvas" dan "kuas" yang akan menemani proses kreatif sehari-hari. Selama bertahun-tahun, iPad memegang takhta sebagai standar industri. Namun, kehadiran Samsung Galaxy Tab S10 Plus dengan layar AMOLED yang memukau mulai menggoyahkan dominasi tersebut. Pertanyaannya sekarang: apakah Anda harus tetap setia pada ekosistem Apple dengan iPad Air M2 (13 inci) terbaru, atau berani beralih ke kubu Android?
Jangan terburu-buru gesek kartu. Mari kita bedah pengalaman nyatanya—tanpa bias, murni dari sudut pandang pekerja kreatif.
1. Pertarungan Layar: "Vibrancy" vs "Accuracy"
Hal pertama yang akan menyapa mata Anda adalah kualitas layar. Di sinilah Samsung Galaxy Tab S10+ memukul telak iPad Air.
Tab S10+ dibekali panel Dynamic AMOLED 2X 12,4 inci. Bagi ilustrator yang bekerja dengan tema dark mode, sci-fi, atau kontras tinggi, layar ini adalah surga. Warna hitamnya benar-benar pekat (true black), membuat warna lain terlihat "meletup" keluar. Menonton referensi film atau melihat hasil render 3D di layar ini terasa sangat immersive.
Sebaliknya, iPad Air M2 masih menggunakan panel Liquid Retina (IPS LCD). Jangan salah, akurasi warnanya (P3 wide color) sangat luar biasa dan konsisten—standar emas untuk pekerjaan cetak (print). Namun, absennya teknologi OLED atau Mini-LED di seri Air membuat kontrasnya terasa "biasa saja" jika disandingkan langsung dengan Samsung.
Pemenang Visual:
Samsung Tab S10+ (untuk kepuasan mata), iPad Air M2 (untuk akurasi standar industri).
2. S Pen vs Apple Pencil Pro: Rasa di Ujung Jari

Ini adalah faktor yang paling subjektif namun krusial: Drawing Feel.
S Pen (Samsung):
Berita baiknya, S Pen sudah gratis tersedia dalam paket penjualan. Secara teknis, S Pen menggunakan teknologi Wacom EMR. Ujung penanya lunak (karet), memberikan sensasi gesekan (friction) alami seperti spidol di atas kertas. Anda tidak perlu menekan kuat untuk menghasilkan garis, dan pressure sensitivity-nya sangat "lembut".
Apple Pencil Pro (iPad):
Anda harus membelinya secara terpisah (biaya tambahan sekitar Rp2 jutaan). Ujungnya terbuat dari plastik keras. Saat bertemu layar kaca iPad, akan terdengar bunyi "tek-tek" yang bagi sebagian orang terasa licin. Namun, fitur barunya seperti Barrel Roll (memutar barrel untuk mengubah orientasi kuas pipih) dan Haptic Feedback adalah game changer bagi seniman profesional yang butuh kontrol presisi.
Pemenang Rasa:
S Pen (lebih natural "out of the box"), Apple Pencil Pro (lebih canggih fiturnya).
3. Masalah Klasik: Software (Procreate Effect)
Mari bicara jujur. Alasan terbesar desainer masih enggan meninggalkan iPad adalah satu aplikasi: Procreate.
Jika alur kerja (workflow) Anda 100% bergantung pada Procreate, berhentilah membaca dan belilah iPad Air. Belum ada aplikasi di Android yang bisa meniru kesederhanaan gesture dan efisiensi engine Procreate dengan sempurna.
Namun, jika Anda terbuka pada alternatif, Samsung punya Clip Studio Paint (raja komik/manga) yang sudah dioptimalkan sangat baik, Krita (gratis dan powerful), serta HiPaint. Galaxy Tab S10+ juga memiliki fitur multitasking (DeX Mode) yang jauh lebih superior. Anda bisa membuka referensi di Pinterest, menggambar di Clip Studio, dan memutar Spotify secara bersamaan dalam jendela yang bisa diatur bebas—sesuatu yang masih terasa kaku di iPadOS "Stage Manager".
4. Harga dan Value: Hitungan Realistis
Di sinilah Samsung seringkali memenangkan logika dompet.
Samsung Galaxy Tab S10+:
Harga sudah termasuk S Pen. Seringkali ada promo bundling dengan Keyboard Cover. Paket lengkap siap kerja.
iPad Air M2 13 inci:
Harga unit mungkin terlihat bersaing, tapi ingat: Anda wajib membeli Apple Pencil Pro secara terpisah. Jika ingin keyboard, itu biaya tambahan lagi. Total investasi awal iPad Air untuk siap kerja (drawing ready) biasanya lebih tinggi 2-3 juta rupiah dibanding Samsung.
Kesimpulan Akhir: Mana Pilihan Anda?
Pilih iPad Air M2 (13 inci) JIKA:
- Anda tidak bisa hidup tanpa Procreate.
- Klien atau tim kerja Anda semua menggunakan ekosistem Apple (AirDrop file .procreate itu sangat praktis).
- Anda butuh layar rasio 4:3 yang lebih luas secara vertikal untuk kanvas gambar.
Pilih Samsung Galaxy Tab S10+ JIKA:
- Anda menginginkan layar AMOLED terbaik untuk menggambar dan hiburan sekaligus.
- Anda menyukai sensasi menggambar yang empuk (soft tip) tanpa perlu beli pelindung layar "paper-like".
- Anda mencari perangkat All-in-One yang siap pakai tanpa biaya tersembunyi (S Pen gratis).
- Anda tipe multitasker yang sering membuka banyak aplikasi sekaligus.
Fitur / Spesifikasi
| Fitur | Samsung Galaxy Tab S10+ | iPad Air 13" (M2) |
|---|---|---|
| Teknologi Layar | 12.4" Dynamic AMOLED 2X (Hitam pekat, kontras tinggi) | 13" Liquid Retina IPS LCD (Warna akurat, tapi hitam kurang pekat) |
| Refresh Rate | 120Hz (Sangat mulus untuk drawing) | 60Hz (Standar, mungkin terasa ada delay bagi mata terlatih) |
| Chipset | MediaTek Dimensity 9300+ (Setara flagship) | Apple M2 (Performa PC Desktop) |
| Stylus (Pena) | S Pen (Gratis/Termasuk) – Ujung karet, low latency | Apple Pencil Pro (Beli Terpisah ~Rp2,3jt) – Fitur squeeze, barrel roll |
| Memori Eksternal | Ada (MicroSD Slot) – Bisa tambah kapasitas murah | Tidak Ada – Terpaku pada memori internal awal |
| Ketahanan Air | IP68 (Tahan air & debu) | Tidak ada rating IP resmi |
| Multitasking | Samsung DeX (Jendela floating ala PC) | Stage Manager (Masih agak kaku) |
| Estimasi Harga | ~Rp 17.999.000 (Varian 12/256GB 5G) | ~Rp 15.499.000 (WiFi Only) + Rp 2.300.000 (Pencil) = ~Rp 17.799.000 |
Catatan Penting untuk Desainer:
Perbedaan paling mencolok yang tidak tertulis di brosur penjualan adalah Refresh Rate.
- Samsung (120Hz): Garis yang Anda goreskan terasa menempel langsung di ujung pena tanpa jeda visual.
- iPad Air (60Hz): Bagi pengguna awam tidak masalah, namun bagi ilustrator profesional yang terbiasa dengan layar 120Hz (ProMotion), menggambar di 60Hz mungkin terasa sedikit "kurang licin".