Kepala Bank bjb Yusuf Saadudin Meninggal Saat Berpuasa, Gubernur Jabar Turut Berduka

Kepala Bank bjb Yusuf Saadudin Meninggal Saat Berpuasa, Gubernur Jabar Turut Berduka

Kehilangan yang Mendalam

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyampaikan rasa belasungkawa atas wafatnya Direktur Utama Bank Jabar dan Banten (bank bjb), Yusuf Saadudin, pada Jumat 14 November 2025 di Rumah Sakit Mayapada, Kota Bandung pukul 0.30 WIB. Yusuf diangkat sebagai Direktur Utama melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) 16 April 2025 lalu.

Di mata Dedi Mulyadi, Yusuf memiliki kesan positif. Ia mengungkapkan, salah satu kebaikan almarhum di antaranya ketika membantu seorang ibu di Karawang. "Direktur itu meninggalkan legacy kebaikan. Pada hari Selasa, dia bertemu saya di City Tower, Jakarta. Dia ikut membantu menyelesaikan kasus ibu yang ditahan di Karawang, agar bjb berpartisipasi menyelesaikan problemnya. Dan itu direalisasikan," ujar Dedi Mulyadi.

Tak hanya itu, menjelang akhir hidupnya almarhum Yusuf Saadudin, ada satu keluarga yang diselamatkan dari penjara. "Bagi saya, seorang perbankan melakukan itu luar biasa," ucap Dedi Mulyadi.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Herman Suryatman di sela-sela melayat dan ikut salat jenazah almarhum di Masjid Al-Hasan, dekat kediaman almarhum mengatakan, kepergian almarhum sebagai seorang kakak, suami, dan ayah, menyisakan ruang kosong yang tak mudah terisi. “Atas nama keluarga besar, saya memohon keikhlasan dan pintu maaf yang seluas-luasnya atas segala khilaf almarhum semasa hidup,” kata Herman.

Herman Suryatman berbagi sebuah kesaksian pribadi yang menyentuh. Ia menegaskan bahwa almarhum adalah sosok yang baik, bersahaja, dan begitu taat dalam ibadahnya. "Saya menyaksikan langsung, almarhum adalah orang yang baik," ujar Herman.

Fakta paling menggetarkan, kata Herman, adalah kondisi almarhum saat mengembuskan napas terakhir. Yusuf Saadudin berpulang dalam keadaan sedang menunaikan ibadah puasa.

"Insyaallah, beliau meninggal dalam keadaan sedang berpuasa dan senantiasa menjaga salatnya," kata Herman.

Ia merinci kronologi saat-saat terakhir almarhum. Sejak dilarikan ke rumah sakit sekitar pukul 15.00 WIB pada hari Kamis, hingga berpulang pada pukul 0.30 WIB yang telah memasuki hari Jumat, almarhum tercatat belum berbuka puasa. "Sejak masuk rumah sakit sampai mengembuskan napas terakhirnya almarhum belum berbuka puasa," ucap Herman.

Kesaksian ini, bagi keluarga dan kerabat, adalah pelipur lara. Sebuah cerminan kehidupan yang dijalani dengan kesadaran penuh akan Sang Pencipta. Berpulang di hari Jumat, dalam kondisi suci berpuasa, adalah dambaan banyak umat.

"Ini adalah cerminan dari sebuah kehidupan yang dijalani dengan kesadaran akan Sang Pencipta, meninggalkan teladan bagi mereka yang ditinggalkan," tutur Herman.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Jawa Barat, MQ Iswara datang langsung ke rumah duka untuk menyampaikan belasungkawa kepada keluarga almarhum. “Kita sangat kehilangan. Kepergian Saudara Yusuf menjadi duka mendalam bagi kita semua,” ujar Iswara.

Iswara mengenang almarhum sebagai sosok yang dikenal memiliki integritas tinggi, profesional, serta rendah hati dalam kesehariannya. “Beliau orang yang sangat baik. Pemerintah Provinsi dan DPRD Jawa Barat kehilasan pimpinan BUMD yang bekerja dengan penuh dedikasi, profesional, dan berintegritas,” tuturnya.

Peran Penting dalam Manajemen bjb

Dalam pantauan “PR”, di kediaman keluarga almarhum Yusuf di Jalan Gamelan, Kota Bandung, suasana haru tak terperi. Para pelayat silih berganti memanjatkan doa.

Jenazah almarhum, setelah dishalatkan di Masjid Al Hasan, diberangkatkan untuk dishalatkan kembali di wilayah Gedebage tempat almarhum diketahui turut menguatkan ilmu agamanya bersama para santri sebelum akhirnya dikebumikan di TPU Rancacili.

Kepergian Yusuf Saadudin tidak hanya duka bagi keluarga. Bank bjb, institusi yang ia pimpin, merasakan kehilangan yang sama besarnya.

Pemimpin Divisi Corporate Secretary bank bjb Herfinia, menyebut almarhum sebagai sosok pemimpin strategis dengan dedikasi luar biasa. "Kami sangat kehilangan sosok pemimpin yang memberikan kontribusi luar biasa bagi pertumbuhan dan transformasi bank bjb," ujar Herfinia.

Di mata insan bjb, almarhum Yusuf adalah figur sentral dalam modernisasi layanan digital, percepatan bisnis, dan penguatan tata kelola perusahaan. Ia dikenal visioner, namun tetap rendah hati dan peduli pada pengembangan talenta.

"Integritas, dedikasi, dan nilai-nilai yang beliau tanamkan akan menjadi warisan berharga bagi seluruh insan bank bjb," kata Herfinia.

Almarhum merupakan sosok pemimpin strategis yang memiliki dedikasi tinggi, rekam jejak profesional yang kuat, serta komitmen besar terhadap transformasi dan penguatan tata kelola perusahaan. Sejak dipercaya memimpin bank bjb, ia telah mendorong berbagai langkah percepatan bisnis, memperluas kemitraan strategis, serta meningkatkan kapabilitas perusahaan dalam menghadapi dinamika industri perbankan nasional.

Kontribusi dan warisan kepemimpinan dalam masa kepemimpinannya, Yusuf Saadudin menjadi figur sentral yang mendorong penguatan struktur modal, modernisasi layanan digital, serta peningkatan nilai perusahaan bagi para pemegang saham dan masyarakat Jawa Barat dan Banten. Beliau dikenal sebagai pemimpin yang visioner, rendah hati, serta memiliki kepedulian tinggi terhadap pengembangan talenta dan budaya kerja bank bjb yang unggul.

Herfinia mewakili jajaran manajemen dan seluruh insan bank bjb menyampaikan belasungkawa mendalam, “Kami sangat kehilangan sosok pemimpin yang memberikan kontribusi luar biasa bagi pertumbuhan dan transformasi bank bjb. Integritas, dedikasi, dan nilai-nilai yang beliau tanamkan akan menjadi warisan berharga bagi seluruh insan bank bjb. Semoga almarhum mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah swt.”

Bank bjb memastikan bahwa seluruh proses bisnis, layanan operasional, serta fungsi intermediasi tetap berjalan dengan baik sesuai ketentuan good corporate governance (GCG). Sesuai kekuasaan dan mekanisme tata kelola perusahaan.

Diketahui, almarhum Yusuf meninggal di RS Mayapada Bandung Jumat, 14 November 2025 pukul 0.30. Kemudian disemayamkan di rumah duka Jalan Gamelan No. 4 Bandung.

Bupati Bandung Dadang Supriatna mengalami duka mendalam atas berpulangnya Direktur Utama PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (bank bjb), Yusuf Saadudin. Dadang mengaku sangat kehilangan seorang sahabatnya semenjak SMP telah berpulang.

"Sangat kehilangan sahabat semenjak kecil, saat masih duduk di bangku SMP. Almarhum merupakan pemimpin yang amanah, berdedikasi dan bertanggung jawab. Beliau merupakan pri­badi santun, cerdas, memiliki jiwa kepemimpinan sedari kecil," ucap Dadang, Jumat 14 November 2025.

Ia menceritakan, berada pada kelas yang sama dengan mendiang Yusuf Saadudin di SMP. Bahkan, dia duduk di meja sama dengan mendiang.

"Banyak kenangan suka maupun duka dengan beliau. Kenangan itu masih melekat kuat dalam ingatan," ucap Dadang.

Dia mengingat, masa saat almarhum masih mengemban amanah sebagai ajudan Dudung Aulia. Ketika itu, Dudung Aulia menjabat Sekretaris Daerah Kabupaten Bandung, kemudian Komisaris bjb.

"Sekitar tahun 2000, beliau bilang, ‘Dang, suatu saat kamu jadi bupati, saya jadi direktur (bjb).’ Allah Swt mengabulkan harapan kami. Saat menjabat bupati, saya teringat ucapan itu, dan men­dorong almarhum menjadi direktur. Namun, Allah berkehendak lain. Saat semua­nya terwujud, kami justru berpisah untuk selamanya," tutur Dadang.

Dadang bersaksi, almarhum begitu saleh, senantiasa salat selalu tepat waktu. "Husnulkhatimah, insyaallah," ucap Dadang.



0 Response to "Kepala Bank bjb Yusuf Saadudin Meninggal Saat Berpuasa, Gubernur Jabar Turut Berduka"

Posting Komentar