
Penganugerahan FIFA The Best Award 2025: Legenda Baru Muncul di Doha
Aroma mawar Arab dan parfum mahal memenuhi Fairmont Katara Hall, Doha, tempat gemerlap karpet merah dan sorotan lampu spotlight yang dingin menimpa permukaan emas Trofi The Best, memantulkan siluet para legenda. Di jantung Qatar, malam penganugerahan FIFA The Best Award 2025, yang digelar pada Selasa malam waktu setempat, adalah ritual penobatan, momen krusial yang menentukan narasi tahunan sepak bola. Legenda-legenda baru dilahirkan.
Jika ada satu nama yang merangkum transisi kekuasaan di sepak bola putra, itu adalah Ousmane Dembele. Penyerang Paris Saint-Germain asal Prancis itu melangkah ke panggung Doha dengan aura yang berbeda. Gelar Pemain Terbaik FIFA 2025 untuk kategori putra resmi dianugerahkan kepadanya, melengkapi koleksi individualnya setelah ia meraih Ballon d’Or 2025 pada September lalu. Kemenangan ini adalah konfirmasi mutlak bahwa ia kini berdiri di puncak piramida, sebuah pencapaian yang menandai kematangan karir dari seorang pemain yang dikenal karena kecepatan eksplosif dan ketidak terdugaannya.
Sementara di sektor putri, panggung hanya mengenal satu penguasa: Aitana Bonmati. Gelandang Barcelona Femini dan Timnas Spanyol itu sekali lagi membuktikan dirinya tak tertandingi. Kemenangan ini merupakan yang ketiga kali berturut-turut setelah 2023 dan 2024. Bonmati, dengan visi bermainnya yang tajam dan sentuhan magisnya di lapangan tengah, telah mengubah dominasi menjadi sebuah kebiasaan. Di hadapan hadirin, ia menerima trofi The Best dengan senyum yang menyiratkan kepuasan dari pencapaian yang terukir tanpa cela.
Daftar Pemenang Utama
| Kategori | Pemenang | Klub/Timnas |
|---|---|---|
| Pemain Terbaik Putra | Ousmane Dembele | PSG/Prancis |
| Pemain Terbaik Putri | Aitana Bonmati | Barcelona/Spanyol |
Di balik setiap pemain bintang, berdiri seorang arsitek yang merancang strategi kemenangan. Gelar Pelatih Terbaik Putra jatuh kepada Luis Enrique, pria di balik kebangkitan PSG. Pelatih asal Spanyol ini diakui karena kepiawaiannya menyeimbangkan skuad bertabur bintang dan mengubahnya menjadi mesin kemenangan yang efisien. Di sisi lain, keunggulan taktis sepak bola putri kembali disematkan kepada Sarina Weigman, pelatih timnas putri Inggris. Weigman, yang sebelumnya memenangkan penghargaan serupa, diakui atas dedikasi dan kemampuannya menjaga timnya tetap berada di level kompetisi tertinggi.
Selain pelatih, pilar pertahanan terakhir juga mendapat pengakuan. Predikat Kiper Terbaik Putra dianugerahkan kepada Gianluigi Donnarumma. Ironisnya, nama Donnarumma disebut saat ia sudah berganti seragam. Mantan kiper PSG ini diakui atas performa spektakulernya sebelum kepindahannya ke Manchester City/Italia, sebuah transisi yang menggarisbawahi betapa berharganya kehadirannya di bawah mistar gawang. Sementara itu, Hannah Hampton dari Chelsea/Inggris dinobatkan sebagai Kiper Terbaik Putri, berkat refleks kilat dan keandalannya.
Daftar Pelatih dan Kiper Terbaik
| Kategori | Pemenang | Klub/Timnas |
|---|---|---|
| Pelatih Terbaik Putra | Luis Enrique | PSG/Spanyol |
| Pelatih Terbaik Putri | Sarina Weigman | Timnas putri Inggris/Belanda |
| Kiper Terbaik Putra | Gianluigi Donnarumma | Manchester City/Italia |
| Kiper Terbaik Putri | Hannah Hampton | Chelsea/Inggris |
Malam itu juga dihiasi oleh apresiasi terhadap keindahan murni dan etos olahraga. Puskas Award, yang merayakan gol terindah tahun ini, dipersembahkan kepada Santiago Montiel dari Independiente/Argentina. Gol yang dicetaknya dianggap sebagai mahakarya teknis yang memukau mata. Sementara itu, Marta Award – penghargaan yang dipersembahkan bagi pemain putri terbaik dalam turnamen internasional – dimenangkan oleh Lizbeth Ovalle dari Orlando Pride/Meksiko, mengukuhkan kontribusinya yang tak ternilai.
Aspek kemanusiaan olahraga juga tak luput dari perhatian. Fair Play Award diberikan kepada Andreas Harlass-Neuking (Jerman) atas gestur sportivitasnya, sementara Fan Award diberikan kepada para pendukung Zakho SC (Irak), yang menunjukkan semangat dan dedikasi luar biasa dalam mendukung klub mereka.
Bek Timnas Indonesia Rizky Ridho memenangi Puskas Award 2025. Predikat gol terbaik tahun ini jadi milik Santiago Montiel. Puskas Award jadi milik Montiel yang memperkuat Independiente itu karena golnya saat bertemu Independiente Rivadavia Mei 2025. Pada laga Liga Argentina, pemain berposisi bek kanan itu menyambar bola liar di depan kotak penalti dengan sepakan salto kaki kiri dan meluncur deras ke gawang lawan. Aksi tersebut langsung menjadi perbincangan dunia karena tingkat kesulitan teknik dan keberaniannya. Alhasil gol itu mengalahkan 10 kandidat peraih Puskas Award lain, termasuk Rizky Ridho.
Ridho mencetak gol indah saat Persija mengalahkan Arema FC lewat sepakan jarak jauh dari tengah lapangan di laga Liga 1. Selain itu ada gol Lamine Yamal saat membela Barcelona dan Alessandro Deiola dari Cagliari. Proses penentuan Puskas Award dimulai dari daftar 11 gol terbaik, yang kemudian dinilai oleh dua kelompok pemilih, yakni penggemar dan panel FIFA Legends, yang memilih peringkat pertama hingga ketiga. Setiap pilihan diberi poin sesuai peringkatnya. Sementara suara dari kedua kelompok memiliki bobot yang sama, yakni 50 persen dari total penilaian.
Puskas Award diberikan kepada pemain yang mengumpulkan poin terbanyak, setelah melewati seluruh proses pemungutan suara yang diawasi oleh pengamat independen. "Saya tidak memikirkannya, saya langsung tendang saja," kata Montiel soal gol cantiknya dilansir dari situs resmi FIFA. "Saya berterima kasih kepada semua orang yang sudah memberikan suara, fan Independiente, klub, legenda sepak bola FIFA," sambungnya. "Sejujurnya saya senang menerima penghargaan ini. Saya ingin mengirimkan pelukan hangat kepada kalian semua."
Daftar Penghargaan Khusus
| Kategori | Pemenang | Klub/Timnas |
|---|---|---|
| Puskas Award | Santiago Montiel | Independiente/Argentina |
| Marta Award | Lizbeth Ovalle | Orlando Pride/Meksiko |
| Fair Play Award | Andreas Harlass-Neuking | Jerman |
| Fan Award | Zakho SC | Irak |
Malam penanugerahan di Doha telah usai, meninggalkan jejak kekaguman dan perdebatan. Namun, satu hal yang pasti: FIFA The Best Award 2025 telah memilih nama-nama yang, hingga detik ini, mendefinisikan keunggulan, keindahan, dan semangat sejati dalam olahraga paling populer di dunia.