Kematian Dosen Untag Semarang yang Mencurigakan
Seorang dosen perempuan dari Universitas 17 Agustus (Untag) Semarang berinisial DLL (35) ditemukan dalam kondisi tak bernyawa di sebuah kamar hotel yang terletak di kawasan Gajahmungkur. Kejadian ini terjadi pada Senin (17/11/2025) sekitar pukul 05.30 WIB, saat jasad DLL ditemukan tanpa busana di lantai keramik kamar nomor 210. Kondisi tubuh korban menunjukkan tanda-tanda darah keluar dari hidung, mulut, dan alat kelamin. Peristiwa ini memicu banyak pertanyaan mengenai penyebab kematian DLL.
Misteri Kematian DLL
Kematian DLL menarik perhatian publik karena keterlibatan seorang polisi berinisial B dengan pangkat AKBP. Polisi tersebut adalah orang pertama yang menemukan jenazah DLL di kamar hotel. Ia juga yang memberitahu resepsionis hotel, Polsek Gajahmungkur, dan tim Inafis Polrestabes Semarang tentang kejadian tersebut. B disebut sebagai saksi utama dan memiliki hubungan dekat dengan korban. Bahkan, korban DLL ternyata satu Kartu Keluarga (KK) dengan polisi B, sehingga membuat keluarga korban semakin curiga.
Menurut keterangan Tiwi, kerabat dekat DLL, korban masuk dalam KK B agar bisa memindahkan KTP-nya ke Semarang. Hal ini menimbulkan pertanyaan mengapa polisi tersebut tidak hadir saat jenazah akan diautopsi meskipun ia disebut sebagai saudara.
Profil DLL, Dosen Untag yang Tewas
DLL adalah seorang perempuan lajang yang telah merantau ke Semarang selama empat tahun. Ia berasal dari Purwokerto dan pindah setelah kedua orang tuanya meninggal. Korban mulai menjadi dosen tetap di Untag sekitar tahun 2021 atau 2022. Meski ditemukan di kostel, DLL memiliki kamar kos sendiri yang tidak jauh dari tempat kejadian. Keluarga korban menegaskan bahwa DLL tidak memiliki riwayat penyakit selama tinggal di Semarang. Ia dikenal sebagai perempuan pendiam dan tampak sehat sepanjang masa tinggal di kota tersebut.
Kondisi Kesehatan DLL Sebelum Kematian
Polisi mengungkapkan bahwa kematian DLL diduga akibat sakit. Korban sempat berobat ke Rumah Sakit Tlogorejo Semarang dua hari berturut-turut sebelum meninggal. Hasil rekam medis menunjukkan tekanan darah korban mencapai 190 mmHg dan kadar gula darah sebesar 600 mg/dL. Korban hanya menjalani rawat jalan setelah memeriksakan ke dokter. Tim Inafis Polrestabes Semarang juga tidak menemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban.
Autopsi Dilakukan untuk Mengetahui Penyebab Pasti
Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Polrestabes Semarang AKBP Andika Dharma Sena menyatakan bahwa autopsi terhadap jenazah DLL sedang dilakukan. Tujuannya adalah untuk memastikan penyebab pasti kematian korban, terutama bagi keluarga. Proses autopsi ini diharapkan dapat memberikan jawaban yang lebih jelas mengenai kematian DLL.
Kecurigaan Keluarga atas Keterlibatan Polisi
Keluhan keluarga DLL terkait keterlambatan informasi kematian korban. Informasi tentang kematian DLL baru sampai kepada keluarga pada Senin petang, padahal jenazah sudah ditemukan sejak pagi hari. Selain itu, keluarga juga merasa heran mengapa polisi B tidak muncul saat proses autopsi berlangsung.
Hubungan DLL dengan Polisi B
Korban DLL dan polisi B ternyata satu KK. Hal ini menimbulkan pertanyaan mengapa korban dimasukkan ke dalam KK B. Menurut Tiwi, alasan tersebut adalah untuk memindahkan KTP DLL ke Semarang. Namun, keluarga tetap merasa tidak yakin dengan penjelasan tersebut.
Kecurigaan dari Alumni Untag
Komunitas alumni Untag Semarang juga mengungkapkan kecurigaan mereka terkait kejadian ini. Mereka menilai posisi polisi B sangat tidak biasa karena ia bukan bagian dari unit penyelidikan kasus pidana. Ketua Umum Komunitas Muda Mudi Alumni Untag Semarang, Jansen Henry Kurniawan, menyatakan bahwa kejadian ini janggal karena oknum polisi Dalmas yang tidak berkaitan langsung dengan tindak pidana justru menemukan korban pertama kali.

Penemuan Jenazah DLL di Kamar Hotel
Jenazah DLL ditemukan dalam kondisi telanjang, berlumuran darah, dan tergeletak di lantai keramik kamar hotel. Kondisi ini membuat banyak orang khawatir dan mempertanyakan apa yang sebenarnya terjadi. Foto jenazah yang diterima oleh keluarga juga menunjukkan bercak darah di bagian intim korban, yang memperkuat dugaan kejanggalan.

Kesimpulan
Kematian DLL masih menjadi misteri yang belum sepenuhnya terpecahkan. Meski polisi mengklaim kematian korban akibat sakit, banyak hal yang masih belum jelas. Keluarga dan publik terus menantikan hasil autopsi dan penjelasan lebih lanjut dari pihak berwenang.
0 Response to "Dosen Untag Tewas di Hotel, Tanpa Busana dan Mulut Berdarah, Polisi Kenal Keluarga Korban"
Posting Komentar